Tuesday, May 27, 2008

Wasiat dan Nasihat Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi

Tentang Penuntut Ilmu



Ketahuilah, aku sangat senang pada kalian karena kalian mau membawa buku. Akan kudo'akan agar kalian berumur panjang dan memperoleh Fath (kejayaan). Ketahuilah, setiap yang mengajar sesuai dengan ilmu yang dimilikinya, kelak ( di hari Qiyamat ) akan mendapat pertolongan Rosulullah saw.



Aku meletakkan penuntut Ilmu diatas kepalaku. Jika bertemu pelajar yang membawa bukunya, ingin rasanya aku mencium kedua matanya. Bagaimana mungkin kita tidak mengagungkan mereka sedangkan Rosulullah saw bersabda : yang artinya sbb.



Agama ini pada mulanya asing dan kelak akan kembali asing. Sungguh beruntung orang-orang yang ( di pandang ) asing, yakni orang-orang yang menghidupkan kembali sunnahku yang telah dimatikan oleh masyarakat. ( HR Muslim, Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad dengan sedikit matan yang berbeda ).




Pada hari ahad, 11 Syawal 1322 H di Anisah, Habib Ali mengundang dan menjamu para pelajar. Habib Ali berkata : Ketahuilah, hari ini aku mengundang kalian dengan tujuan agar kalian bangkit dengan penuh semangat untuk menuntut ilmu. Ketahuilah, aib bagi seorang pelajar jika ia tidak membawa bukunya. Giatlah belajar, semoga Allah memberkahi kalian. Bersungguh-sungguhlah menuntut ilmu, perhatikanlah salaf kalian, mereka menghafal berbagai matan ( naskah ). Mereka telah hafal kitab Zubad, Mulhah, dan Alfiah di masa kecilnya. Setelah dewasa, ada yang telah hafal kitab Al-Minhaj, Al-Irsyad, dan ada pula yang telah hafal Al-'Ubad. Sedangkan kalian....satu bukupun tak ada yang hafal. andaikata ada yang hafal, ia tidak paham dan tidak mengamalkan isinya.



Aku ingin setiap pelajar membawa alat tulisnya ketika mengikuti pelajaran, kemudian mencatat persoalan-persoalan yang telah di hafalnya. Ketahuilah, keuntungan ( faedah ) ilmu terletak pada pengalaman pencatatannya.



Pelajarilah cara membunuh hawa nafsu; pelajarilah adab, Tuntutlah ilmu, baik dari orang dewasa maupun anak-anak. Jika yang mengajarkan ilmu jauh lebih muda, janganlah berkata; kami tidak mau belajar kepadanya, aib bagi kami. Ketahuilah, Allah telah memberinya ilmu, meski ia masih kecil. Dengan belajar kepadanya, mengakui dan menghormatinya, Allah akan memuliakanmu sebagaimana Ia telah memuliakannya.



Jauhilah dengki dan iri hati, Ketahuilah, kedua sifat ini dapat mencabut keberkahan ilmu. Ambillah manfaat dari setiap orang yang dapat memberimu manfaat. Andaikan seorang yang pekerjaanya merabuk tanah dengan kotoran hewan hendak memberimu manfaat, maka ambillah manfaat darinya.



Pelajarilah pelajaran yang hendak kalian bacakan di hadapan guru kalian. Dengan cara demikian kalian akan memetik banyak manfaat. Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi membaca pelajarannya sebanyak 25 kali sebelum mengikuti pelajaran gurunya. Dan beliau mengulang pelajarannya sebanyak 25 kali sesuai pelajaran. Adapun kalian, hanya membuka buku itu ketika telah berada di depan guru kalian. Lihatlah Syeikh Fakhrur Razi, ia mengulang pelajarannya sebanyak 1000 kali.



Ketika masih menuntut ilmu di Mekah, setiap malam aku bersama kakakku Husein dan Alwi Assegaf mempelajari 12 kitab syarh dari Al-Minhaj lalu menghafal semuanya. Suatu ketika, di akhir malam, ayahku keluar dari kamarnya dan mendapati kami sedang belajar. Beliau berkata; "Wahai anak anakku, kalian masih belajar? Semoga Allah memberkati kalian".



Ketahuilah, menghafal di waktu kecil seperti mengukir di atas batu. Manfaatkanlah masa muda kalian, masa lapang kalian dan tenaga kalian

perhatikanlah bagaimana orang-orang tua menghadapi kesulitan ketika menghafal.

.........

Hendak seribu daya, tak hendak seribu dalih.
Moga Berjaya Imtihan kali ni untuk semua.
Kita tidak punya ilmu apa-apa, semua Allah punyaa...
Allah..Allah..Allah...!!!

No comments: