Saturday, June 21, 2008

Nasihat buat ummah..!!




Kata-katanya yang menggugah akan terus dikenang para pejuang Islam. Di antaranya adalah sebagai berikut:

" Sesungguhnya aku, seorang tua yang lemah, tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata dengan tanganku yang sudah mati (lumpuh). Aku bukan seorang penceramah yang lantang yang mampu menggemparkan semua tempat dengan suaraku (yang perlahan ini) Aku tidak mampu untuk kemana-mana tempat untuk memenuhi hajatku kecuali jika mereka menggerakkan (kursi roda)-ku.

Aku, yang sudah beruban putih dan berada di penghujung usia. Aku, yang diserang pelbagai penyakit dan ditimpa bermacam-macam penderitaan Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang tertimpa ke atasku turut menimpa bangsa Arab hingga menjadikan mereka begitu lemah. Adakah kalian semua begitu, wahai Arab, kalian diam membisu dan lemah, ataukah kalian semua telah mati binasa Adakah hati kalian tidak bergelora melihat kekejaman terhadap kami sehingga tiada satu kaumpun bangkit menyatakan kemarahan karena Allah? Tiada satu kaumpun (di kalangan kalian) yang bangkit menentang musuh-musuh Allah yang telah mengobarkan perang antarabangsa ke atas kami dan menukarkan kami daripada golongan mulia yang dianiaya dan dizhalimi kepada pembunuh dan pembantai yang ganas. (Tidak adakah yang mau bangkit menentang musuh-musuh) yang telah berjanji setia untuk menghancurkan dan menghukum kami.

Tidak malukah ummat ini terhadap dirinya yang dihina sedangkan padanya ada kemuliaan. Tidak malukah negara-negara ummat ini membiarkan penjajah Zionis dan sekutu antarabangsanya tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu mengesat air mata kami dan meringankan beban kami .

Adakah kekuatan-kekuatan ummat ini, pasukan tentaranya, parti-partinya, badan-badannya, dan tokoh-tokohnya tidak mau marah karena Allah dengan kemarahan sebenarnya lalu mereka keluar beramai-ramai sambil menyerukan, “Ya Allah, perkuatkanlah saudara-saudara kami yang sedang dipatah-patahkan, kasihanilah saudara-saudara kami yang lemah ditindas dan bantulah hamba-hambamu yang beriman!

Adakah kalian tidak memiliki kekuatan berdoa untuk kami? Seketika nanti kalian akan mendengar mengenai peperangan besar ke atas kami dan ketika itu kami akan terus berdiri dengan tertulis di dahi kami bahwa kami akan mati berdiri dan berdepan dengan musuh, bukan mati membelakang (dalam keadaan melarikan lari) dan akan mati bersama-sama kami, anak-anak kami, wanita-wanita, orang-orang tua, dan pemuda-pemuda. Kami jadikan di kalangan mereka sebagai kayu bakar buat ummat yang diam dalam kebodohan!

Janganlah kalian menanti hingga kami menyerah atau mengangkat bendera putih kerana kami telah belajar bahwa kami tetap akan mati walaupun kami berbuat demikian (menyerah). Biarkan kami mati dalam kemuliaan sebagai mujahid Jika kalian mau, marilah bersama-sama kami sedaya mungkin. Tugas membela kami terpikul di bahu kalian. Kalian juga sepatutnya menyaksikan kematian kami dan menghulurkan simpati. Sesungguhnya Allah akan menghukum siapa saja yang lalai menunaikan kewajiban yang diamanahkan.

Dan kami berharap kepada kalian supaya jangan menjadi musuh yang menambah penderitaan kami. Demi Allah, jangan menjadi musuh kepada kami wahai pemimpin-pemimpin ummat ini, wahai bangsa ummat ini”.



Wahai sahabt pejuang,

Tentang nasib rakyat Palestin, Syeikh Ahmad Yasin memberi 2 alternatif: menyerah atau terus melawan. Kalau rakyat Palestina mau hidup di bawah penjajahan Israel, maka pilihannya menyerah. Bila mengharap kemerdekaan dan kehidupan mulia di kemudian hari, pilihannya hanya melawan. “Perlawanan ini tidak terbatas. Karena musuh kita (Israel) menyerang dengan segala bentuk senjata tank, pesawat tempur, helikopter, roket, dan lainnya. Maka sekarang mengapa kita harus tunduk untuk membatasi cara kita melawan? Kita yang seharusnya membatasi senjata yang akan kita gunakan tergantung kemampuan dan kondisi riil di lapangan.



Wahai sahabat,

Apakah senjata kita untuk menumpaskan musuh? Apa persediaan kita untuk menewaskan musuh? Bagi mereka berjiwa besar meningkah perjuangan berkata perlu ada ilmu utk tumpaskan musuh. Ya sahabt, dengan ilmu kita boleh menewaskan musuh. Dengan ilmu kita boleh merancang, mengatur, membuuat pilihan kearah mengizzahkan agama ndinul hayah ini. Ayuh sekalian, korbankan masa kita untuk ilmu!!

Bagi yang sudah berilmu, jika ilmu itu milik Allah, musuh Allah adalah musuhmu. Sekarang, tewaskan musuhmu!! Bawalah yang HAQ berperanglah dengan yang BATIL..!!!

Carilah ilmu Allah dapat memberi manfaat kepada diri dan manusia yang lainnya..

Hakikatnya, kita tidak ada ilmu apa-apa, semua Allah punya!!

Nasihat dari Rasul S,A,W

HADIS 40
(Petikan dari Kitab Hadis Arba'in, karangan Al-Imam Nawawi Rahimahullah)


Hadis diriwayatkan oleh al-lmam al-Bukhari.
Daripada lbnu 'Umar r.a. رضي الله عنهما beliau berkata:
Rasulullah SAW telah memegang bahuku seraya bersabda: Hiduplah engkau di dunia seolah-olah engkau seorang perantau atau musafir lalu.

lbnu 'Umar r.a. pernah berkata:
Apabila engkau berada di waktu petang, maka janganlah engkau menunggu (ketibaan) waktu pagi dan
apabila engkau berada di waktu pagi, maka janganlah engkau menunggu (ketibaan) waktu petang.
Ambillah peluang dari kesihatanmu untuk masa sakitmu dan masa hidupmu untuk matimu.


Pengajaran hadis:

(1) Kehidupan di dunia adalah kehidupan sementara, akhirat jua yang kekal abadi. Kerana itu, manusia diminta agar mengambil berat soal akhirat dan mengambil dunia seumpama seorang musafir lalu atau seorang dagang, yang hanya membawa barang keperluan di perjalanan, bukan membawa semua barang-barang.

(2) Seorang mukmin tidak harus memanjangkan angan-angannya, kerana dia terdedah kepada panggilan maut pada bila-bila masa. Dia semesti sentiasa berwaspada menghadapi maut. Apabila pagi tiba, seolah-olah dia tidak akan hidup hingga ke petang dan apabila tiba waktu petang, dia merasa seola-olah dia tidak sempat menghirup udara pagi esoknya.

(3) Larangan memanjangkan angan-angan dan gesaan agar hidup secara sederhana tidak bermakna lslam menghalang kemajuan dan kekayaan. lslam membenarkan penganutnya menjadi hartawan dan negara lslam menjadi sebuah negara maju tetapi dengan syarat menjadi seorang mukmin dan negara lslam yang bertaqwa. Kemajuan dan kekayaan adalah untuk Allah.